Minggu, 15 Desember 2013

“Kok malah Belok di Sana”

Jam 06.00 kalau tidak salah, saya berangkat mengantar adek sekolah. Kami cukup menikmati jalanan ringroad (bagian selatan kota Yogyakarta) yang ramai dengan orang-orang yang mau berangkat kerja, kuliah atau sama seperti ku, mengantar adek atau anaknya sekolah.
Dari arah Bantul, 4 lampu merah (di baca bangjo) harus kami lewati untuk sampai ke sekolah ade ku. Tepatnya di bangjo ke tiga (daerah Blok O), ketika kami sedang menunggu lampu merah ada seorang pria yang nyalip dari belakang bertanya padaku, mungkin cuplikan pembicaraannya seperti ini:
Mas: mba, Boyolali dimana ya??
Saya: (sedikit berfikir) Boyolali masih jauh mas (nyeletuk)
Mas: ia, maksudnya ke arah mana??
Saya: (ooooo menemukan jawaban),, Boyolali tuh deket Solo kan? nanti ke kanan mas, (aku menjawab sambil melihat jalan Flayover Janti yang sudah kelihatan yang nantinya kalau belok kanan bakalan langsung tersambung ke jalan Solo dan akan mengantarkan masnya ke kota Boyolali, “bayangan ku” si mas-mas nanti belok disana)
Mas: o makasih ya mba
Saya: sama-sama

6,5,4,3,2,1 lampu hijau… gooooooooooooo,, aku pergi mendahului masnya yang tadi nanya arah Boyolali, waktu aku lirik dia di Spion, ternyata eh ternyata dia belok kanan di bangjo tersebut.. duaaaaaar rasa bersalah langsung menyelimuti. Difikirku (maksudnya bukan belok kanan di sana tapi di janti) 
Share:  

0 komentar:

Posting Komentar