Dalam mimpi itu, ummy tampak
lebih muda dibandingkan usia ketika beliau meninggal. Wajahnya begitu bersih
bercahaya juga berseri. Ummy menggunakan jilbab biru tua, bajunya pun biru tua,
menegaskan wajahnya yang bersih dan bercahaya.
Samar-samar aku mengingat, dalam
mimpi itu, beliau sedang berada dalam majlis ta’lim dan sedang bertanya pada
pembicara, sedang aku hanya terpana melihatnya karena sudah sekian lama tidak
berjumpa, tepatnya masih meyakinkan diri kalau aku ga salah orang. Rasanya
terharu luar biasa, saat ini pun, detik ini pun ketika aku menulis tulisan ini,
air mata mengalir tanpa di minta,, “aku kangen ummy”
Mungkin beliau mengingatkanku
untuk selalu mendoakannya, atau sekedar tak’ziah kemakamnya dan membersihkan
makamnya dari rerumputan liar, atau bahkan mengingatkanku untuk tidak tidur
selepas subuh, karena jujur saja, ketika mimpi itu datang aku tertidur selepas
solat subuh.
Ketika aku terbangun,rasanya aku
ingin tertidur lagi dan memimpikan beliau. Sekedar mencium tangannya, dan
menanyakan kabarnya, atau kalau bisa, aku ingin sekali memeluknya,,,
Aku tersadar bahwa, mungkin
selama ini, aku jarang sekali mendokan mereka yang telah wafat mendahului kita.
Aku juga tersadar bahwa aku terlampau egois karena hanya berdo’a untuk diriku
sendiri. Semoga kedepannya aku bisa istiqomah mendoakan nenek dan kakeku dalam
setiap do’aku.
0 komentar:
Posting Komentar