Selasa, 03 Desember 2013

“Perempuan”

Tulisan ini muncul karena ketidakfahaman saya dengan pengertian “Emansipasi wanita” dewasa ini. Banyak sekali wanita karier diluar sana, mengatasnamakan emansipasi lantas mereka mengabaikan kewajiban mereka terhadap suami dan putra pitri mereka, yo.o kalau perempuannya lajang ya, ga ada kewajiban tersebut, yang menjadi titik masalah disini yaitu perempuan-perempuan yang sudah berkeluarga.
Sebelum kita bahas tentang wanita, kita loncat ke masalah lain yang juga berkesinambungan dengan peranan perempuan. Ada selogan “Pemuda Saat ini Ialah Pemimpin di Masa Depan”, yang menjadi pertanyaan saya, pemuda seperti apakah yang layak dan patut dijadikan seorang pemimpin kelak. Tentunya para pemuda yang memiliki karakter kuat dan tangguh, juga memiliki basic agama yang baik (menurut saya). Jika kita sambungkan dengan permasalahan pertama. Bagaimana seorang pemuda memiliki karakter kuat dan tangguh serta basic agama yang baik, jika  yang seharusnya mengajarkan itu (Ibu) terlampau sibuk dengan karier nya. Mengapa ibu?? Ya karena ibulah yang bertanggung jawab mendidik anak-anaknya, lalu ayah???. Ya.a.a.a seorang ayah juga berperan aktif dalam mendidik anak-anak, tapi yang paling dominan “seharusnya” ibu. Baik disadari maupun tidak, wanita memiliki tugas yang agung untuk bisa mendidik anak-anak mereka menjadi anak-anak yang memiliki karakter yang baik.
Kalau begitu, ”wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, toh akhirnya balik ke dapur” anggapan ini sangat-sangat salah menurut saya. Menjadi seorang ibu bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, justru menjadi seorang perempuan itu harus pintar dalam berbagai bidang supaya bisa mengajarkan apapun kepada anaknya. Walaupun sifat pengetahuannya tidak mendalam, minimal mengerti lah,, dasar-dasarnya.
Sekarang gini, kalau misalnya seorang ibu memiliki anak usia sekolah dasar, mereka biasanya bertanya pada ibunya untuk bisa mengisi jawaban dari pekerjaan rumah yang mereka bawa dari sekolah. Pun ketika mereka (anak-anak) telah beranjak dewasa, segala sesuatunya pasti dikonsultasikan dengan ibu bapaknya dulu.
Tapi, kalau sekarang di kembalikan lagi ke sikap dan pilihan ibu-ibu semua ataupun calon-calon ibu. Yang jelas, jangan menganggap remeh peran seorang ibu, dan pesan dari saya, untuk calon ibu ialah persiapkan diri kamu semua untuk bisa menjadi ibu terbaik untuk anak-anakmu,,,
Wallahualam

Terimakasih sudah mau membaca….
Share:  

0 komentar:

Posting Komentar