Tulisan ini muncul karena ketidakfahaman saya dengan pengertian
“Emansipasi wanita” dewasa ini. Banyak sekali wanita karier diluar sana,
mengatasnamakan emansipasi lantas mereka mengabaikan kewajiban mereka terhadap
suami dan putra pitri mereka, yo.o kalau perempuannya lajang ya, ga ada
kewajiban tersebut, yang menjadi titik masalah disini yaitu perempuan-perempuan
yang sudah berkeluarga.
Sebelum kita bahas tentang wanita, kita loncat ke
masalah lain yang juga berkesinambungan dengan peranan perempuan. Ada selogan
“Pemuda Saat ini Ialah Pemimpin di Masa Depan”, yang menjadi pertanyaan saya,
pemuda seperti apakah yang layak dan patut dijadikan seorang pemimpin kelak.
Tentunya para pemuda yang memiliki karakter kuat dan tangguh, juga memiliki
basic agama yang baik (menurut saya). Jika kita sambungkan dengan permasalahan
pertama. Bagaimana seorang pemuda memiliki karakter kuat dan tangguh serta
basic agama yang baik, jika yang
seharusnya mengajarkan itu (Ibu) terlampau sibuk dengan karier nya. Mengapa
ibu?? Ya karena ibulah yang bertanggung jawab mendidik anak-anaknya, lalu
ayah???. Ya.a.a.a seorang ayah juga berperan aktif dalam mendidik anak-anak,
tapi yang paling dominan “seharusnya” ibu. Baik disadari maupun tidak, wanita
memiliki tugas yang agung untuk bisa mendidik anak-anak mereka menjadi
anak-anak yang memiliki karakter yang baik.
Kalau begitu, ”wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, toh
akhirnya balik ke dapur” anggapan ini sangat-sangat salah menurut saya. Menjadi
seorang ibu bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, justru
menjadi seorang perempuan itu harus pintar dalam berbagai bidang supaya bisa
mengajarkan apapun kepada anaknya. Walaupun sifat pengetahuannya tidak
mendalam, minimal mengerti lah,, dasar-dasarnya.
Sekarang gini, kalau misalnya seorang ibu memiliki
anak usia sekolah dasar, mereka biasanya bertanya pada ibunya untuk bisa
mengisi jawaban dari pekerjaan rumah yang mereka bawa dari sekolah. Pun ketika
mereka (anak-anak) telah beranjak dewasa, segala sesuatunya pasti
dikonsultasikan dengan ibu bapaknya dulu.
Tapi, kalau sekarang di kembalikan lagi ke sikap dan
pilihan ibu-ibu semua ataupun calon-calon ibu. Yang jelas, jangan menganggap
remeh peran seorang ibu, dan pesan dari saya, untuk calon ibu ialah persiapkan
diri kamu semua untuk bisa menjadi ibu terbaik untuk anak-anakmu,,,
Wallahualam
Terimakasih sudah mau membaca….
0 komentar:
Posting Komentar