Selasa, 22 April 2014

Globalisasi

Pengertian Globalisasi menurut beberapa ahli adalah :
a.       Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya yerbentuknya PBB, OKI
b.       Menurut Anthony Giddens (1989), proses peningkatan   kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian)
A.      Ciri-ciri Globalisasi[1]
a.       Meningkatnya aliran barang dan jasa antar negara.
b.      Muncul rezim pengatur yang baru.
c.       Tumbuhnya pasar yang bersifat global
d.      Berkembangnya ideology
e.       Peran sector swasta berkembang
f.        Peran negara berubah
g.       Semakin berkembangnya ketidakmerataan
h.      Jarak waktu dan tempat semakin pendek
i.         Dampak kultur bersifat hemogenisasi maupun deferensiasi
j.         Munculnya daerah-daerah kumuh
k.       Perubahan iklim global.
B.      Dampak Globalisasi
Dampak negatif globalisasi
-          Terjadinya cultural shock, yaitu masyarakat mengalami disorientasi dan frustasi karena tidak siap menerima kenyataan perubahan akibat globalisasi
-          Terjadinya cultural lag yaitu unsur – unsur globalisasi tidak berlangsung secara serempak
-          Anomi, yaitu keadaan tanpa nilai karena nilai dan norma lama telah ditinggalkan sedang nilai dan norma baru belum terbentuk.
Dampak positif globalisasi
-          Masuknya nilai – nilai positif (disiplin, etos kerja, pentingnya pendidikan)
-          Mempercepat proses pembangunan karena perkembangan iptek.
-          Menumbuhkan dinamika terbuka dan tanggap terhadap unsur–unsur pembaruan.
C.       Ideology
Dalam ilmu-ilmu social dikenal dua pengertian mengenai ideology, yaitu ideology secara fungsional dan secara structural. Ideology. Ideology secara fungsional diartikan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik.[2] Ideology secara structural diartikan sebagai pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.[3]
Menurut Marxisme, ideology diartikan sebagai sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas social tertentu dalam politik atau social.[4]
Ideology secara praktis diartikan sebagai system dasar seseorang tentang nilai-nilai dan tujuan-tujuan serta sarana sarana pokok untuk mencapitnya. Jika diterapkan untuk negara, maka ideology diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, social maupu dalam kehidupan bernegara.[5]
D.      Macam-macam Ideologi
Berikut ini dijelaskan secara sekilas beberapa ideology dunia, yakni Liberalisme, Konservatisme, Sosialisme, Komunisme dan Fasisme.  
a.       Liberalisme
        Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut faham liberal, adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik,  semua individu darus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya.[6]
        Jadi cirri-ciri ideology liberal sebagai berikut
-          Demokrasi merupakan pemerintahan yang baik
-          Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh termasuk kebebasan berbicara, beragama dan pers.
-          Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas
-          Kekuasaan dari seseorang atas seseorang merupakan hal yang buruk
-          Suatu masyarakat dikatakan bahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia.
b.       Konservatisme
Ketika liberalism menggoncangkan  struktur masyarakat feudal yang mapan, golongan berusaha mencari ideology tandingan untuk menghadapi kekuasaan persuasive liberalism. Dari sinilah muncul ideology konservatisme.[7]
Menurut paham ini liberalism merupakan paham yang terlalu individualistis. Sebaliknya menurut paham konservatif masyarakat dan kelompok masyarakat yang lain tidak sekedar penjumlahan unsure-unsurnya, dan suatu kelompok lebih dapat menciptakan kebagaisaan yang lebih besar.[8]
Paham konservatif ditandai dengan gejala-gejala berikut:
-          Masyarakat yang terbaik adalah masyarakat yang tertata.
-          Untuk menciptakan masyarakat yang tertata dan stabil itu diperlukan suatu pemerintah yang memiliki kekuasaan yang mengikat tetapi bertanggung jawab.
-          Paham ini menekankan tanggung jawab pada pihak penguasa dalam masyarakat untuk membantu pihak yang lemah.
c.       Sosialisme
Sosialisme merupakan reaksi terhadap revolusi industry dan akibat-akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian kesembilan belas dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan dan meyakini kesempurnaan watak manusia.
Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis, paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruhsecara bertahap, dan dalam hal kesediaan berperanserta dalam pemerintahan yang belum seluruhnya menganut system sosialis.[9]
Sosialisme merupakan paham pandangan hidup dan ajaran kamasyarakatan tertentu , yang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil-hasil produksi secara merata . Sosialisme sebagai ideologi politik adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik yang mencita-citakan terwujutnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi , konstitusional –parlementer , dan tanpa kekerasan.[10]
d.       Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”. Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi “tumpul” dan tidak lagi diminati.
Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak itu komunisme disebarkan sebagai sebuah ideologi ke negara lain. Komunisme ini merupakan paham yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan.
Komunisme Ini menyebabkan banyak penduduk beragama tidak mendukung komunis. Pemerintah komunis juga sering menindas mereka yang berpegang pada agama.
Secara resmi ada 9 negara yang pernah didirikan berpegang dengan ideologi komunisme yaitu :
·         Uni Soviet (Uni Republik Sosialis Soviet)
·         Cina (Republik Rakyat Cina)
·         Cuba (Republik Cuba)
·         Laos (Republik Demokratik Rakyat Lao)
·         Vietnam (Republik Sosialis Vietnam)
·         Korea Utara (Republik Rakyat Demokratik Korea)
·         Yaman Selatan (Republik Demokratik Rakyat Yaman)
·         Myanmar / Burma (Republik Sosialis Uni Burma)
·         Kamboja / Kampuchea (Demokratik Kampuchea)

Namun hanya 5 negara yang tetap memerintah di bawah komunis yaitu:
·         Cina
·         Laos
·         Vietnam
·         Cuba
·         Korea Utara
Ideologi komunisme diperjuangkan dahulu sudah mulai luntur termakan usia setelah pencetusannya. Hal ini dapat dilihat di Negara Cina sendiri, kebijakan pemerintah Cina terhadap investor (kapitalis) yang dianggap musuh rakyat telah berubah sejak 90-an. Hal ini dapat dilihat dengan kebanjiran pabrik-pabrik di dalam negeri Cina sendiri.
Meskipun banyak yang menganggap ideologi komunisme sudah lemah menyusul jatuhnya Uni Republik Soviet pada tahun 1991, namun ideologi itu tetap ada dalam bentuk sosialisme. Masih ada Partai Komunis di negara-negara lain seperti di barat yang memperjuangkan hak pekerja, pelajar dan bersikap anti-kolonial.
e.       Fasisme
Sebenarnya fasisme lebih merupakan gaya politik daripada ideology sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama. Paham ini merupakan tipe nasionalisme yang romantic dengan segala kemegahan upacara dan symbol-simbol yang mendukungnya untuk mencapai kebesaran negara.
Hal itu akan dicapai apabila terdapat seseorang pemimpin kharismatis sebagai symbol kebesaran negara yang didukung oleh massa rakyat. Dukungan massa yang fanatic ini tercipta berkat indoktrinasi, slogan-slogan dan symbol-simbol yang ditanmkan sang pemimpin besar dan aparatnya. Fasisme ini pernah diterapkan di Jerman, Jepang, Italia, dan Spanyol tetapi penerapan paham ini sangat bervariasi di negara-negara tersebut.



[1] Sumber di dapatkan dari materi ajar mata kuliah Perspektif Global
[2] Ramlan Subakti. 1992. Memahami ilmu politik. Hlm 32
[3] Ibid.,
[4] Rukiyati, M.Hum. 2008. Pendidikan Pancasila. Hlm 79
[5] Ibid.,
[6] Ramlan Subakti. 1992. Memahami ilmu politik. Hlm 34
[7] Ibid., hlm 35
[8] Ibid., hlm 36
[9] Ibid., hlm37
[10] Giddens, Anthony, 2009, kapitalisme dan teori social modern, Jakarta: UI-press
Share:  

0 komentar:

Posting Komentar