Kamis, 08 Mei 2014

Pemimpin Yang Berintegritas

Indonesia yang saat ini mengalami krisis kepemimpinan mwngharuskannya untuk melakukan perubahan dan perbaikan di segala bidang. Tingkah polah para pemimpin atau wakil rakyat yang tidak layat dipuji membuat banyak rakyat yang semakin apatis terhadap pemerintahan, dapat dilihat salah satu dampaknya yakni ketika pemilihan umum, persentasi golput yang semakin tinggi disetiap pemilunya.
Korupsi, Kolusi, Nepotisme dan kasus-kasus lainnya seakan menjadi makanan sehari-hari rakyat. Rakyat Indonesia saat ini sedang menantikan sosok pemimpin yang dapat memberikan solusi-solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia. Salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin tersebut ialah sikap integritas.
Seperti yang dijelaskan dalam kamus besar bahasa Indonesia Integritas in·teg·ri·tas n mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran; -- nasional wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dl kehidupan bernegara.  Integritas berasal dari bahasa latin “integrate” yang artinya komplit atau tanpa cacat, sempurna, tanpa kedok. Maksudnya adalah apa yang ada di hati sama dengan apa yang kita pikirkan, ucapkan, dan lakukan (Bertens, 1994). Jika menurut penulis, integritas merupakan kesesuaian antara fikiran, ucapan dan tindakan.
Menjadi pemimpin tidak hanya bisa mengandalkan karisma atau tampang berwibawa dari pemimpin tersebut atau orasi yang berkoar-koar yang mengeluarkan banyak janji yang pada kenyataannya tidak banyak yang terealisasikan. Seorang pemimpin wajib memiliki komopetensi atau kemampuan yang diiringi dengan kejujuran dan sikap konsistensinya terhadap moral dan etika yang berlaku. Sehingga akan menimbulkan sikap atau karakter yang kuat dari pemimpin tersebut.
Di kutip dalam stan.ac.id Untuk dapat membentuk kepridian yang berintegritas diperlukan:
1.       Membangun konsep diri positif, yaitu memiliki pandangan dan perasaan yang positif mengenai diri sendiri yang akan membuat seseorang menjadi manusia yang optimis dalam menyelesaikan masalah. Kemudian merasa setara dengan orang lain, menganggap pujian sebagai kewajaran, menyadari bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang dan memiliki kemampuan untuk mengubah diri. Disamping itu, kunci untuk hidup dalam integritas diantaranya adalah memiliki karakter jujur, hati yang tulus, tidak munafik, tidak menyimpan kesalahan atau konflik, pandai menjaga lidah, berani mengakui kesalahan dan bertanggung jawab terhadap komitmen yang telah kita buat kapan dan dimanapun kita berada.
2.       Melihat Integritas sebagai “Integritas seluruh bagian” baik pada komunikasi, orientasi, cara penyelesaian masalah dan hal-hal lain, tidak setengah-setengah dalam arti lain menjadi diri yang totalitas.
3.       Mengenali konsep itegritas tersebut.
Dengan membangun pribadi yang berintegritas melalui pendidikan, lingkungan kondusif dan lain-lain diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang benar-benar memiliki integritas dalam menangani setiap permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini. Bukan pemimpin yang hanya memberikan janji manis, namun minus tindakan.



Share:  

0 komentar:

Posting Komentar