Indonesia yang saat ini mengalami
krisis kepemimpinan mwngharuskannya untuk melakukan perubahan dan perbaikan di
segala bidang. Tingkah polah para pemimpin atau wakil rakyat yang tidak layat
dipuji membuat banyak rakyat yang semakin apatis terhadap pemerintahan, dapat
dilihat salah satu dampaknya yakni ketika pemilihan umum, persentasi golput
yang semakin tinggi disetiap pemilunya.
Korupsi, Kolusi, Nepotisme dan
kasus-kasus lainnya seakan menjadi makanan sehari-hari rakyat. Rakyat Indonesia
saat ini sedang menantikan sosok pemimpin yang dapat memberikan solusi-solusi
atas permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia. Salah satu sikap yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin tersebut ialah sikap integritas.
Seperti yang dijelaskan dalam kamus
besar bahasa Indonesia Integritas in·teg·ri·tas n mutu, sifat, atau keadaan yg
menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg
memancarkan kewibawaan; kejujuran; -- nasional wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dl
kehidupan bernegara. Integritas berasal dari bahasa latin “integrate”
yang artinya komplit atau tanpa cacat, sempurna, tanpa kedok. Maksudnya adalah
apa yang ada di hati sama dengan apa yang kita pikirkan, ucapkan, dan lakukan
(Bertens, 1994). Jika menurut penulis, integritas merupakan kesesuaian antara
fikiran, ucapan dan tindakan.
Menjadi pemimpin tidak hanya bisa
mengandalkan karisma atau tampang berwibawa dari pemimpin tersebut atau orasi
yang berkoar-koar yang mengeluarkan banyak janji yang pada kenyataannya tidak
banyak yang terealisasikan. Seorang pemimpin wajib memiliki komopetensi atau
kemampuan yang diiringi dengan kejujuran dan sikap konsistensinya terhadap
moral dan etika yang berlaku. Sehingga akan menimbulkan sikap atau karakter
yang kuat dari pemimpin tersebut.
Di kutip dalam stan.ac.id Untuk dapat
membentuk kepridian yang berintegritas diperlukan:
1.
Membangun
konsep
diri positif, yaitu memiliki pandangan dan perasaan yang positif mengenai diri
sendiri yang akan membuat seseorang menjadi manusia yang optimis dalam
menyelesaikan masalah. Kemudian merasa setara dengan orang lain, menganggap
pujian sebagai kewajaran, menyadari bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua
orang dan memiliki kemampuan untuk mengubah diri. Disamping itu, kunci untuk
hidup dalam integritas diantaranya adalah memiliki karakter jujur, hati yang
tulus, tidak munafik, tidak menyimpan kesalahan atau konflik, pandai menjaga
lidah, berani mengakui kesalahan dan bertanggung jawab terhadap komitmen yang
telah kita buat kapan dan dimanapun kita berada.
2.
Melihat Integritas sebagai “Integritas seluruh bagian”
baik pada komunikasi, orientasi, cara penyelesaian masalah dan hal-hal lain,
tidak setengah-setengah dalam arti lain menjadi diri yang totalitas.
3.
Mengenali konsep itegritas tersebut.
Dengan membangun pribadi yang berintegritas melalui
pendidikan, lingkungan kondusif dan lain-lain diharapkan dapat melahirkan
pemimpin yang benar-benar memiliki integritas dalam menangani setiap
permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini. Bukan pemimpin yang hanya
memberikan janji manis, namun minus tindakan.
0 komentar:
Posting Komentar