Selasa, 17 Juni 2014

“Jangan Melihat Sesuatu dari Luarnya Saja”

Untuk kesekian kalinya aku di buat kagum oleh orang-orang Yogyakarta. Sekaligus aku merasa malu dengan sikap ku yang ceroboh dan melihat seseorang dari tampilan luarnya saja.
Pengalaman pertama. Suatu saat aku pergi ke Shaping (komplek toko-toko buku murah di Yogyakarta, belakang Taman pintar). Aku pergi kesana dengan mengendarai sepeda motor, aku lupa tepatnya bagaimana, yang jelas di jalan aku sambil sms an (jangan ditiru), supaya gampang sms an nya, aku simpan HP ku di tempat di bawah stang, yang bisa motor pasti ngerti laaahh,, aku pake motor metik.
Aku jalaaaaann,, sesampainya di Shaping, aku lupa masih menyimpan HP itu di tempat kecil tersebut, dan aku dengan entengnya meninggalkan HP ku setelah aku memparkir motor.
Aku mulai menjelajah setiap jajaran pertokoan, sampai aku sadari HP ku tidak ada di saku baju ku, dan yang pasti seketika aku panic dan langsung ingat kalau HP ku masih ada di motor, sebenarnya aku panic bukan karena HP ku ga ada, aku panic karena sifat husnudzon ku yang sudah berfikiran macem-macem tentang HP ku, aku berfikir, pasti ada orang yang mengambil HP itu, secara aku menyimpannya ibarat ngasih ikan ke kucing.
Setelah aku sadar kalau HP ku masih tertinggal di motor, aku segera bergegas ke parkiran buat ngambil itu HP, dan pas aku lihat ke motor, ternyata feeling ku benar, HP ku HILANG, tidaaaaaaaaaaakkkkk,, HP ku hilang, aku panic, aku mulai mencari-cari orang-orang yang mungkin mengambil HP ku.
Fikiran ku langsung tertuju ke bapak penjaga parkir, tampangnya bukan tampang orang baik, rambutnya panjang, celananya kotor, pakai kaos oblong dan sudah mulai bolong-bolong, melihat penampilan seperti itu, aku tentu berSuudzon ria,,, masya Allah…..
Fikiran itu masih menggelayuti ku, aku masih berfikir Suudzon sambil mencoba negcek ulang di tasku, atau saku bajuku, takutnya HP nya nyelip. Ditengah kepanikan ternyata eh ternyata, bapak-bapak penjaga parker yang sudah menjadi target Suudzon ku sedari tadi, datang menghampiriku dan melemparkan senyum, diapun bertanya “mba, cari HP nya yaa???”, untuk beberapa detik aku memandang beliau, aku jawab sedapetnya “ia pa, bapak lihat??”, beliaupun berlari menuju tempat mangkalnya dan membuka kotak kayu tempat uang yang ternyata beliau menyimpan HP ku di sana.
Seketika aku merasa ditampar oleh sikapku yang memalukan, orang yang aku duga mencuri HP ku, ternyata beliaulah yang telah merawat HP ku, dengan senyum tersungging beliau menyerahkan HP dan berkata “jangan ditinggal mba HP nya”, aku membalas senyumnya dengan sangat menyesal. Aku begitu berterimakasih padanya, pada kejujurannya dan pada kebaikannya, dan aku benar-benar merasa bersalah dengan apa yang sudah aku fikirkan tentangnya.
Teruntuk bapak penjaga parkir, Saya ucapkan termakasih yang sebesar-besarnya dan saya juga ingin meminta maaf dari lubuk hati yang paling dalam.

Untuk teman-teman yang membaca tulisan ini, jangan meniru saya, jangan melihat seseorang dari fisiknya atau penampilannya, kita tidak tahu, mungkin saja dia jauh lebih baik dibandingkan kita. 
Share:  

“Flash Back”

I don’t know, I just Wanna Cry,
Tanggal 17-06-2014, pagi-pagi jam 06.00 aku berangkat dari rumah untuk nganterin adek sepupu Ujian SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Rasanya seperti flash back 3 tahun yang lalu ketika aku yang ujian, saat itu namanya masih SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi).
Tempatnya sama, Paket ujian pun sama, hanya gedung yang berbeda. Aku seolah-olah berada di masa itu lagi. Ketika berjalan menyusuri jalanan sempit menuju kelas yang dituju, aku banyak melihat wajah-wajah tegang penuh harap, ada yang hanya diam saja sambil melihat sekelilingnya, ada yang mencoba mengulang pelajaran-pelajaran yang menurutku itu kurang baik, ada yang berbincang-bincang dengan teman atau saudara yang mengantarnya, semua berusaha menurunkan tekanan yang mereka miliki, aku berbicara dalam hati “I can feel it”.
Kami menunggu ± 30 menit, Alhamdulillah pagi itu kami tidak terburu-buru, tapi tetep aja, ikutan tegang sampai-sampai kunci motor lupa di cabut, untungnya bapak parker baik hati menyimpannya untukku. Tidak banyak yang kami lakukan saat itu selain menunggu dalam diam dan sedikit berbincang-bincang, aku melihat dengan jelas ketegangan di wajah sepupuku, berusaha menenangkannya dengan memberikan sedikit hiburan.
jam di Hp ku sudah menunjukan pukul 07.00, para pengawas sudah mulai masuk ke dalam kelas, di susul dengan peserta yang secara tertib masuk ke dalam kelas. Aku intip sedikit di luar kelas, aku pastikan sampai sepupuku mendapatkan tempat duduknya, ku melihat dia mendapat bangku paling belakang, aku hanya berharap dia bisa mengerjakannya dengan tenang.
Sampai aku yakin tidak ada masalah seperti sesuatu yang tertinggal, aku bergegas pulang karena ada acara lain yang harus ku datangi. Di lorong perjalanan, entah mengapa, air mata berusaha memberontak dan ingin keluar, aku ingin menangis, dan aku tak tahu alasannya. Yang kulihat saat itu ialah peserta ujian yang meminta doa restu pada orang yang mengantar mereka ke sana, mungkin kakaknya, mungkin saudaranya. Hal yang paling membuatku ingin menangis ialah ketika ada seoarang ayah yang mencium anaknya yang siap masuk ruangan, setelah kulihat, ternyata ibunyapun ada disampingnya. Ya Allah, aku langsung teringat pada dua sosok insan yang juga selalu memberikan doanya untukku meski dari jarak jauh.
Kembali flash back, 3 tahun yang lalu aku hanya meminta doa restu pada mamah dan babah hanya lewat pesan singkat yang ku kirimkan. Tidak ada pelukan apalagi ciuman, tapi aku yakin, jika mereka ada di sana saat itu, mereka akan melakukan hal yang sama.

I miss U Mah&Bah, I laways Love You J
Share:  

Jumat, 13 Juni 2014

He Is My “Babah”


Usianya menginjak kepala 5, tepatnya 46 tahun tanggal 8 Juli besok. Beliau dibesarkan disuatu kampong kecil di bagian timur kabupaten Cianjur, dan tempat tersebut juga menjadi tempat kelahiran ku dulu.
Beliau orang yang tegas, tak pernah ada keraguan ketika beliau mengatakan “tidak” baik untuk kami anak-anaknya maupun untuk istrinya atau mamah.
Beliau anak bungsu dari 7 bersaudara, kakak pertamanya telah lama meninggal, dan kini yang tersisa 2 kakak perempuannya dan 3 kakak laki-lakinya.
Hampir semua kakak-kakaknya sudah memiliki cucu, tinggal babah yang belum punya cucu, iyalah… orang anak tertuanya saja (aku) belum menikah,,, hehe
Di keluarga kami tanggal 14 Agustus bukan hanya tanggal untuk memperingati hari pramuka Indonesia, pada tanggal itu pula, 22 tahun yang lalu tepatnya tahun 1992, babah dan mamah berjanji sehidup semati di depan penghulu dari KUA,, hehe Dan kini telah menghasilkan 3 orang putri (termasuk aku) dan satu orang putra.
Alhamdulillah kami hidup dengan penuh keceriaan dan kebahagiaan, yaaaa bisa dikatakan keluarga Samara laaaaahhh, (amiin), tapi bukan berarti tidak luput dari yang namanya masalah, Alhamdulillah orang tua kami mampu melewatinya dengan sempurna.
Babah seorang kepala keluarga yang demokratis, dia mendukung segala aktifitas anak-anaknya, kecuali ketika keinginan sang anak sudah ngawur dan neko-neko maka ia biasa tegas.
Babah orang yang sangat humoris, kelekar tawa akan muncul ketika beliau bercerita, beliau juga pandai memasak, sejujurnya di keluarga saya, jika dibandingkan masakan mamah sama babah. Masakan babah jauh lebih enaak,, hehe apalagi sambal buatanya, sampai-sampai kakak sepupu saya yang tinggal di serang, ketika dia sedang hamil muda, jauh-jauh datang ke rumah di Cianjur hanya karena ngidam sambal buatan babah.
Babah juga seorang ayah yang tak pernah sekalipun menggunakan tangan (memukul) untuk mengingatkan anak-anaknya, SEKALIPUN TAK PERNAH, jika hanya sekedar menakut-nakuti sih sering, dia bawa sapu dan mengancam akan memukul itu pun jaraknya jauh, tapi selama yang bisa aku ingat, dia tidak pernah melakukannya (memukul) untuk membuat anak-anaknya takut.
Aku tau, babah orang yang sangat bertanggung jawab. Beliau pernah mencoba berbagai macam pekerjaan demi menghidupi kami sekeluarga, mulai dari kerja di pabrik, jadi tukang ojek, berwirausaha dengan membuat jajanan anak-anak yaitu pangsit, jualan arang batok kelapa, bertani, sampai yang terakhir beliau diangkat menjadi salah satu pegawai di desa kami tinggal. Semuanya sudah beliau lakukan. 1 hal yang menjadi prinsipnya, apapun akan dilakukan asalkan halal.
Hidup dengan penuh kesederhanaan dan kesahajaan, itulah yang selalu beliau contohkan dan ajarkan kepada kami anak-anaknya, tak lupa bersyukur dengan apa yang kami miliki dan Allah swt berikan kepada kami.
Memang, kami bukalah keluarga yang berkelebihan harta, kami hanya keluarga yang berkecukupan, cukup untuk menyekolahkan anak-anaknya, cukup untuk menyicil rumah, cukup untuk membeli motor, tapi belum cukup untuk beli mobil, insyaallah nanti, saya yang belikan untuk mereka,, hehe amiin.

Itulah babah, pria luar biasa yang banyak mengajariku I'm proud to be your daughter, and I love you so much Bah, I hope, God always gives health and you can see me and my brother and sister a success. And of course God, our family gathered in His Jannah. Amiin J
Share:  

Minggu, 08 Juni 2014

Syiah dan Sistem Imamah

Syiah merupakan salah satu dari dua kubu Islam pertama yang berbeda pendapat dalam persoalam kekhalifahan. Para pengikut setia Ali ini membentuk kelompok yang solid pada masa dinasti Umayyah, system Imamah kemudian menjadi unsur pembeda antara kaum Sunni dan Syiah hingga saat ini. Kegigihan kaum Syiah dengan keyakinan utama mereka terhada Ali dan putra-putranya, yang diklaim sebagai imam sejati, yang berbeda dengan keyakinan Gereja Katolik Romawi tentang Peter dan para penerusnya, masih tetap menjadi karakteristik utama kelompok ini.
Jika pendiri islam menjadikan Al-quran dan wahyu  sebagai media penghubung antara tuhan dan manusia, maka orang syiah menjadikan manusia yaitu para imam sebagai penghubung. Disamping pernyataan “saya beriman kepada Allah yang maha Esa” dan “saya beriman kepada Al-quran, yang bersumber dari keabadian”, orang Syiah menambahkan satu rukun iman, yakni “saya percaya bahwa imam yang dipilih secara khusus oleh Allah sebagai pembawa ruh tuhan adalah pemimpin yang akan membebaskan”.
Institusi Imamah merupakan bentuk penentangan teoritis terhadap konsep sekuler tentang kekuasaan. Menurut teori Imamah, yang berbeda dengan pandangan Sunni, seorang imam merupakan pemimpin komunitas Islam satu-satunya yang sah, dan ditunjuk oleh tuhan untuk memegang kekuasaan tertinggi, ia memiliki jalur keturunan langsung dari Muhammad melalui Fatimah dan Ali, seorang imam adalah pemimpin agama dan spiritual, sekaligus sebagai pemimpin dalam urusan dunia. Ia dianugrahi kekuatan tersembunyi yang diwariskan oleh pendahulunya. Dengan demikian kedudukannya jauh lebih tinggi daripada manusia biasa, dan terbebas dari kesalahan (Ishmah).
Kelompok ekstrim Syiah bahkan berpendapat lebih jauh lagi dengan mengatakan bahwa para imam, karena memiliki hakikat ilahi dan kecerdasan yang tinggi, merupakan inkarnasi Tuhan. Menurut mereka Ali dan para imam keturunannya merupakan wahyu Thunan yang turun dalam wujud manusia. Kelompok ultra Syiah pada masa belakang bahkan berpandangan bahwa jibril keliru menyampaikan wahyu kepada Muhammad, yang seharusnya kepada Ali. Dalam semua hal ini, doktrin kelompok Syiah berseberangan dengan doktrin kelompok Sunni.
Sulit untuk dipastikan seberapa besar pengaruh pemikiran Persia dan Yahudi-Kristen terhadap kelahiran dan evolusi paham Syiah. Konsep imam Mahdi yang berkembang kemudian dan mengusung keyakinan akan datangnya seorang juru-selamat yang akan membawa pada sebuah era baru kebebasan, kemakmuran, jelas-jelas merupakan refleksi dari gagasan Mesias dari luar Islam.
Tokoh Abdullah ibn Saba, yang masuk islam pada masa Utsman, dan membuat Ali malu karena terlalu mengagungkannya, sehingga ia dikenal sebagai seorang pendiri sekte ekstrim dalam Syiah, adalah seorang Yahudi Yaman. Gnostisisme juga jelas memberikan konteribusi terhadap perkembangan konsep Imamah. Dari semua negeri Islam, Irak terbukti merupakan lahan yang subur untuk tumbuhnya ajaran-ajaran para pendukung Ali, dan hingga saat ini Suriah yang berpenduduk 15 juta jiwa merupakan benteng penting kaum Syiah.
Dalam komunitas Syiah sendiri muncul beragam sekte kecil yang tak terhitung jumlahnya. Anggota “keluarga nabi” (Ahlul Bayt, yaitu Ali dan keturunannya) menjadi pusat daya tarik symbol setiap gerakan protes akibat kekecewaan dalam aspek ekonomi, social, politik dan keagamaan.

Kebanyakan kelompok heterodoks yang muncul pada abad pertama islam, yang juga merupakan bentuk protes tersembunyi terhadap kemenangan agama Arab, secata bertahap bergabung di bawah paying Syiah yang menjadi representasi penentang terhadap status quo. Sekte islamiyah, Qaramitah, Drusis, Nusairiyah dan sebagainya.

sumber: History Of The Arabs karangan Philip K Hitti, jakarta, Serambi ilmu semesta
Share:  

Recep Tayyeb Erdogan

pada tanggal 26 Februari 1954, Recep Tayyeb Erdogan dilahirkan di sebuah desa kecil di Istanbul. orang tua Erdogan bernama Ahmed, seorang pria keturunan yang berasal dari Batumi Georgia. ia pindah ke Istanbul sekitar tahun empat puluhan untuk mencari pekerjaan. ia bekerja sebagai penjaga pantai di laut hitam kota Rize, sehingga sejak kecil Erdogan telah bergumul dengan gelombang dan belajar kesabaran dan keberanian.
Erdogan adalah seorang berkebangsaan Turki dari keluarga sederhana dengan berbekal sedikit pendidikan. namun, ia mempunyai bekal keimanan kepada Allah swt yang sangat kuat. cahaya iman yang tertancap kuat ini menjadikan kehidupan dan kerja kerasnya yang dipenuhi dengan keberanian, kemauan keras dan kemuliaan menjadi semakin menambah keberhasilan-keberhasilan yang ia raih yang melebihi perkiraan bahkan orang-orang terdekatnya.
ketika Erdogan berusia 13 tahun, dia belajar di sekolah dasar (Ibtidaiyah) bersama anak-anak kota Qasim Pasha dan lulus tahun 1965. kota Qasim Pasha terkenal dengan penduduknya yang kuat, tempramen, memiliki dialek yang menjadi kebanggaan dan kehormatan sebagaimana Erdogan merasa terhormat berada di sana. disanalah Erdogan belajar tentang tantangan dan kekuatan yang terlihat dalam setiap pernyataan dan pidato resminya. 
setelah lulus dari sekolah dasar, dia melanjutkan studinya ke Sekolah Menengah Imam Hatib dan lulus tahun 1973. di sekolah inilah dia belajar Fiqh, Aqidah dan tajwid sehingga sedikit demi sedikit meningkatkan kemampuannya dalam berbicara dan berfikir.
para sekuleris menjuluki Erdogan sebagai "Islam Reaksioner" dan memprovokasi politisi Turki bahwa Pandangan Erdogan sangat berbahaya bagi sistem pemerintahan demokrasi sekuler. akan tetapi, erdogan sendiri mnyebut dirinya sebagai "Pemimpin Religius di Negara Sekuler"

sumber: buku Erdogan karangan Syarif Taghian


Share:  

kritis dan Ilmiyah

Suatu malam menjelang tidur, seperti biasa bunda selalu bercerita. malam itu bunda bercerita tentang kisah nabi Adam Alahissalam.
bunda bercertia: "Nabi Adam itu Allah swt ciptakan dari tanah sedangkan setan itu, Allah ciptakan dari Api. Nabi Adam dan Hawa tinggal di Surga, namun Allah Swt melarang nabi adam untuk memakan buah Khaldi. karena bisikan setan kepada nabi Adam akhirnya nabi Adam memakan buah itu dan nabi Adam pun pindah dan tinggal di Bumi"
lantas salah satu anaknya (6 tahun) yang kritis bertanya,
anak: "Bun bun, waktu itu Allah lagi ngapain sih?? emangnya Allah ga liat po nabi Adam makan buah Khaldi. Allah lagi buat Planet sama Bumi ya bun??"
Bunda hanya tertegun dan tak mampu menjawab pertanyaan,, akhirnya suasana menjadi krik...krik.. krik...

kisah yang lain,
ketika sang anak (4 tahun) bermain-main dengan beras, dan bunda melarang
"ade, jangan mainin beras, nanti berasnya nangis loooo"
ananknya pun menjawab dengan kepolosan "Beraskan ga punya mata bun"
lagi lagi .. krik..krik...krik...


Share:  

Allah Ituuuu....

Allah swt Itu Maha Tau,,
Dari semua yang memiliki pengetahuan Allah swt lah yang memberikan pengetahuan tersebut.

Allah itu Maha Melihat,,
Sebaik-baik penglihatan di bumi ini, Allah lah yang memberikan penglihatan tersebut.

Allah swt itu maha Mendengar
Sebaik-baik pendengaran di Bumi ini, Allah swt lah yang menciptakan pendengaran tersebut.

Allah swt itu maha Kaya
Sekaya siapapun dia di Bumi ini, Allah swt lah yang telah mencurahkan kekayaan itu terhadapnya

Allah swt itu maha Penyayang
Dari semua yang menyayangi dan kita sayangi di bumi ini, Allah swt lah yang telah menumbuhkan rasa sayang tersebut di hati setiap-tiap insan

Allah swt itu maha Adil
Seadil-adil apapun seorang hakim, Allah swt lah yang mampu memberikan penghakiman terbaik di Bumi-Nya

Masih belum kah diri ini takut terhadap Allah swt, yang memiliki Surga dan neraka serta penguasa Alam semesta,
Masih ragukah diri ini akan kekuasaan dan keagungan Allah 
Astagfirullahaladzim


Share:  

Sabtu, 07 Juni 2014

Mesopotamia

Pada umumnya sebuah peradaban lahir si dekat air karena air mempunyai nilai ekonomi dan nilai spiritual. Peradaban kuno di Timur, lahir di Mesopotamia yang terletak diantara dua sungai besar, yaitu Tigris dan Eufrat. Daerah yang sekarang menjadi Republik Irak itu pada zaman dulu disebut Mesopotamia yang dalam bahasa Yunani berarti “daerah diantara sungai-sungai”. Sedangkan dalam bahasa Arab, Mesopotamia disebut “Bayn Nahrain” yang artinya antara dua sungai. Istilah Mesopotamis telah digunakan oleh penulis Yunani dan latin Kuno seperti Polybius pada abad ke 2 SM dan Strabo pada abad 60 SM-20SM. Wilayah Mesopotamia mempunyai luas 130.000 batu persegi dan dikelilingi oleh pegunungan Zagros disebelah timur serta daratan tinggi Arab disebelah Barat daya. Wilayah Mesopotamia juga membentang dari teluk Parsi di Tenggara sampai Pegunungan Taurus di Turki.
Secara geografis, sumber air sungai Eufrat dan Tigris terdapat di lereng Pegunungan Armenia di perbatasa anatara Irak dan Rusia. Lumpur endapan bertumpuk –tumpuk pada muaranya sehingga muncul dataran rendah baru yang selalu meluas menutup mulut Teluk Bahrein. Disekitar muara, alam geografisnya berupa rawa-rawa penuh dengan tetumbuhan semak dan didiami oleh aneka jenis burung liar. Semakin menuju ke pedalaman, alam semakin kering. kemudian datnglah bangsa-bangsa dari gurun di sekitarnya untuk beternak dan bertani di lembah yang subur tersebut. Setiap tahun cairan salju di gunung-gunung Armenia menimbulkan luapan air sungai. Datanglah banjir hebat yang menyebarkan lumpur alluvial secara berlapis-lapis dari masa ke masa. Penduduk memanfaatkan banjir untuk mengintensifkan pertanian dan peternakan. Tantangan berupa banjir ganas diatasi dengan pembuatan tanggul, dam, dan terusan.
Kesuburan dan kemakmuran di lembah sungai Eufrat dan Tigris menimbulkan iri hati bangsa-bangsa lain. Timbullah kemudian serbuan-serbuan dari luar dan pertarungan di dalam yang berlatar belakang perebutan air irigasi dan tanah yang baik. Akhirnya pemimpin yang kuat mampu  menjamin keamanan dan kerukunan serta mampu mengatur tawaran alam atau kelestarian mata pencaharian. Dengan demikian lahirlah masyarakat yang teratur dan bangsa yang pertama kali mendiami dan mencapai peradaban adalah bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria datang dari gurun dan pegunungan di luar Mesopotamia. Pada mulanya bangsa Sumeria hidup sebagai peternak yang hidup nomad, kemudian datang pula bangsa Semit yang bercampur dengan bangsa Sumeria. Sebelum sampai ke lembah Eufrat dan Tigris, bangsa Semit sudah mengenal dasar-dasar kehidupan politk dan ekonomi pertanian.

Berbagai sumber, salah satunya Sejarah Timur Tengah (Isawati)
Share:  

Cinta Tanpa Definisi

Dikutip dari Buku Serial Cinta karangan Anis Matta

Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung ditengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantahkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota tanpa benda, tak terlihat, hanya terasa. Tapi Dahsyat.
Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah seluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan di hadapannya. Dalam sekejap ia menguasai bumi dan merangkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang. Demikianlah cinta. Ia diciptakan menjadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar.
Seperti api menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya. Kau hanya bisa menari disekitarnya saat ia mengunggun. Atau berteduh saat matahari membakar kulit bumi. Atau meraung saat lidahnya melahap rumah-rumah, kota-kota, hutan-hutan dan seketika semua menjadi abu. Semua jadi tiada. Seperti itulah cinta. Ia ditakdirkan menjadi kekuatan angkara murka yang mengawal dan melindungi kebaikan.

Cinta adalah kata tanpa benda, nama untuk beragam perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari sebuah kekuatan tak terkira. Ia jelas, sejelas Matahari.

Share:  

Minggu, 01 Juni 2014

Ukhuwah

Ukhuwah itu indah
seindah bintang yang bertaburan di gelapnya malam
Ukhuwah itu indah
seperti bulan yang tak lelah menerangi gelapnya malam
Ukhuwah itu indah
seperti cahaya yang menerobos celah-celah dedaunan
Ukhuwah itu indah

Ukhuwah itu kuat
sekuat karang yang berdiri tegap meski dihempas ombak ganas lautan
Ukhuwah itu menyejukan
seperti oase ditengah hamparan pananya padang savana
Ukhuwah itu menenangkan
layaknya seorang ibu yang menemani buah hatinya dikala sakit

tentu itu semua bukanlah fatamorgana
begitulah ukhuwah bekerja
selalu indah, kuat, menyejukkan dan menenangkan.

Share: