Pada
umumnya sebuah peradaban lahir si dekat air karena air mempunyai nilai ekonomi
dan nilai spiritual. Peradaban kuno di Timur, lahir di Mesopotamia yang
terletak diantara dua sungai besar, yaitu Tigris dan Eufrat. Daerah yang
sekarang menjadi Republik Irak itu pada zaman dulu disebut Mesopotamia yang
dalam bahasa Yunani berarti “daerah diantara sungai-sungai”. Sedangkan dalam
bahasa Arab, Mesopotamia disebut “Bayn Nahrain” yang artinya antara dua sungai.
Istilah Mesopotamis telah digunakan oleh penulis Yunani dan latin Kuno seperti
Polybius pada abad ke 2 SM dan Strabo pada abad 60 SM-20SM. Wilayah Mesopotamia
mempunyai luas 130.000 batu persegi dan dikelilingi oleh pegunungan Zagros
disebelah timur serta daratan tinggi Arab disebelah Barat daya. Wilayah
Mesopotamia juga membentang dari teluk Parsi di Tenggara sampai Pegunungan
Taurus di Turki.
Secara
geografis, sumber air sungai Eufrat dan Tigris terdapat di lereng Pegunungan
Armenia di perbatasa anatara Irak dan Rusia. Lumpur endapan bertumpuk –tumpuk pada
muaranya sehingga muncul dataran rendah baru yang selalu meluas menutup mulut
Teluk Bahrein. Disekitar muara, alam geografisnya berupa rawa-rawa penuh dengan
tetumbuhan semak dan didiami oleh aneka jenis burung liar. Semakin menuju ke
pedalaman, alam semakin kering. kemudian datnglah bangsa-bangsa dari gurun di
sekitarnya untuk beternak dan bertani di lembah yang subur tersebut. Setiap tahun
cairan salju di gunung-gunung Armenia menimbulkan luapan air sungai. Datanglah banjir
hebat yang menyebarkan lumpur alluvial secara berlapis-lapis dari masa ke masa.
Penduduk memanfaatkan banjir untuk mengintensifkan pertanian dan peternakan. Tantangan
berupa banjir ganas diatasi dengan pembuatan tanggul, dam, dan terusan.
Kesuburan
dan kemakmuran di lembah sungai Eufrat dan Tigris menimbulkan iri hati
bangsa-bangsa lain. Timbullah kemudian serbuan-serbuan dari luar dan
pertarungan di dalam yang berlatar belakang perebutan air irigasi dan tanah
yang baik. Akhirnya pemimpin yang kuat mampu
menjamin keamanan dan kerukunan serta mampu mengatur tawaran alam atau
kelestarian mata pencaharian. Dengan demikian lahirlah masyarakat yang teratur
dan bangsa yang pertama kali mendiami dan mencapai peradaban adalah bangsa
Sumeria. Bangsa Sumeria datang dari gurun dan pegunungan di luar Mesopotamia. Pada
mulanya bangsa Sumeria hidup sebagai peternak yang hidup nomad, kemudian datang
pula bangsa Semit yang bercampur dengan bangsa Sumeria. Sebelum sampai ke
lembah Eufrat dan Tigris, bangsa Semit sudah mengenal dasar-dasar kehidupan
politk dan ekonomi pertanian.
Berbagai
sumber, salah satunya Sejarah Timur Tengah (Isawati)
0 komentar:
Posting Komentar